Monday, October 20, 2014

Terik part 2

Seiring dengan langkah gua berjalan, gua terus berpikir, dan jarum itu pun masih menancap di hati gua, ya, jarum dari Mentari yang telah berkata "kalo gua suka sama Awan". Gua gapernah nyangka kata - kata itu bakal terucap dari mulut seorang Mentari, satu-satunya perempuan yang disukai oleh Awan. Tiupan angin yang menerpa rambut gua pun bisa merasakan betapa perihnya hati gua, karena Mentari sudah mempercayakan gua sebagai teman curhatnya tentang seorang laki-laki yang ia sukai, dan laki-laki itu pun adalah orang yang gua sukai. Ya Tuhan, kenapa aku harus menanggung beban ini ? aku tidak mungkin berkata kepada Mentari kalau aku juga suka sama Awan, pasti itu akan membuatnya merasa tidak enak. Seiring kaki gua melangkah, tiba-tiba datang motor yang mengklakson gua dari belakang, karena mungkin watak gua udah terlanjur garang, gua ga sengaja keceplosan "LO GA LIAT APA GUA LAGI SAKIT HATI !!?".

Tidak disangka, orang yang mengkalkson gua tadi adalah Awan, laki-laki yang selama ini gua sukai. "ahaha sakit hati kenapa lu !!? ko lu main pulang sendirian aja si ? ga inget kita kan mau kerja kelompok di rumah elu ?" kata Awan. Sontak gua kaget, gua bingung mau jawab apa, ga berapa lama gua bengong, dia pun metikin jarinya ke muka gua "oiya ya, aduh maaf gua lupa, iya iya hari ini kerja kelompok di rumah gua" kata gua. Awan pun menawarkan tumpangan motor gedenya ke gua, disitu rasanya hati gua udah kaya di tumbuhi bunga mawar yang indah walaupun masih ada sisa duri yang teringgal, duri dari Mentari. Sampai di rumah gua, kita langsung mengerjakan tugas kelompok kita, gua si yang pengen buru - buru, biar menghemat waktu, soalnya pengumpulan tugas tinggal 3 hari lagi, hehehe namanya juga anak SMA, tugasnya di ulur - ulur kaya perasaan.....

"Terik, kemana ni yang lain !? ko pada belom dateng ya ?" tanya Awan dengan kesal karena teman kelompok yang lain belum datang. Gua pun langsung mengkontak mereka, dan mereka pun membalasnya, ternyata mereka tidak bisa hadir, karena ada urusan di rumah. Rasanya campur aduk, antara kesal dan senang, gua kesel karena berarti cuma gua sama Awan yang kerja, dan gua seneng karena alesan gua kesel tadi hehehe, YA ! gua seneng karena gua bisa berdua aja sama Awan. Tidak berapa lama ada yang menelpon Awan, ternyata itu dari orang tua Awan, orang tua Awan ada urusan pekerjaan dan tidak bisa pulang hari ini, Awan disuruh menginap di rumah temannya. Awan pun bingung harus nginep di rumah siapa, masa iya nginep di rumah gua, gua kan cewek, yaaa... gapapa juga si kalo Awan yang nginep ahahaha.... Orang tua Awan pun meminta izin kepada orang tua gua, untuk menitip Awan selama satu malam di rumah gua. Orang tua gua mengizinkannya, aaahhh rasanya luar biasa bahagia, "surga dunia banget dah ini mah" celetuk gua keceplosan. "apanya yang surga dunia rik ?" tanya Awan dengan heran. "oooh, engga ko, eh by the way lu tidur di luar gapapa ya" jawab gua dengan malu-malu. Awan pun mengiyakannya "tidur di genteng pun jadi rik".

Seiring dengan kita mengerjakan tugas kelompok kita, tidak terasa malam pun tiba, dan kita menghentikan aktivitas mengerjakan tugas kelompok ini. Setelah selesai makan dan ibadah, Awan terlihat sangat lelah, begitu juga gua, gua pun memberikan bantal dan guling untuk Awan supaya bisa tidur dengan nyenyak di ruang TV lantai 2 rumah gua, tepatnya di depan kamar gua. Gua ga nyangka, ternyata si Awan itu pelor (nempel molor), dia langsung lelap banget tidurnya, gilee. Terus ngeliat Awan yang gua rasa dia kedinginan, gua ngambilin selimut dan nyelimutin badan dia, aaaaahhh rasanya tuuuuuhh, Ya Tuhaaan ada ga si yang bisa lebih bahagia dari ini......

0 comments:

Post a Comment